BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang
mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan
juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran
yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat
dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran
merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan
oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana pemasaran dalam perekonomian?
2.
Bagaimana konsep pemasaran?
3.
Bagaimana sistem dan lingkungan
pemasaran?
C.
TUJUAN
1. Mengetahui
pemasaran dalam perekonomian.
2. Mengetahui
konsep pemasaran.
3. Mengetahui
sistem dan lingkungan pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PEMASARAN
DALAM PEREKONOMIAN
Pemasaran
menarik perhatian yang sangat besar baik dari perusahaan, lembaga maupun antar
bangsa. Bergesernya sifat dari distribusi dan penjualan menjadi pemasaran dalam
suatu kebulatan. Berbagai organisasi dalam melaksanakan pemasaran seperti
lembaga-lembaga pemerintah, organisasi keagamaan dan lain-lain, memandang
pemasaran sebagai suatu cara baru untuk berhubungan dengan masyarakat umum.
Umumnya Negara-negara yang sedang berkembang mempelajari dan berusaha untuk
memperbaiki cara bersiang yang lebih baik dalam pemasaran dunia, baik dilakukan
dengan cara penelitian, promosi dalam usaha memasarkan dan mendistribusikan
barang-barang produknya.
Pemasaran
hendaknya memberi sumbangan pada perluasan dan pemuasan kebutuhan dan keinginan
manusia. Pemasaran haruslah merupakan sarana dari organisasi-organisasi untuk
mengetahui kebutuhan manusia yang tak terpenuhi, barulah menjadi peluang usaha,
menciptakan pemenuhan kabutuhan yang digunakan
itu sendiri.
Motivasi
untuk membentuk organisasi adakalanya untuk mewujudkan perbuatan yang besar,
untuk memenuhi kebutuhan yang penting. Untuk mencapai tujuan itu, organisasi
harus menghimpun dana, mencari tenaga, penyediaan fasilitas produksi atau jasa,
dan pasar bagi produknya. Kegagalan sering terjadi karena ketidakmampuan untuk
menyediakan atau mengatasi berbagai hambatan tersebut.
Pemasaran
lebih dari sekedar kemampuan organisasi untuk memproduksi barang atau jasa
dalam memenuhi kebutuhan, karena organisasi harus mengetahui bagaimana menyajikan
tawaran yang lebih baik di pasar sasaran daripada para pesaing. konsumen dapat
membeli dari berbagai sumber dengan kebutuhan, pilihan dan keinginan yang
selalu berubah. Sehingga organisasi selalu siap menghadapi segala perubahan
tersebut dan terus menerus meninjau dan memperbaiki penawarannya.[1]
B.
KONSEP
PEMASARAN
1.
Definisi
Pemasaran
Pemasaran
berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran yang terpendek
adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”.[2]
Asosiasi
Pemasaran Amerika memberikan definisi formal[3]
yaitu, “Pemasaran adalah satu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menyerukan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.”
Kotler
memberikan definisi bahwa,[4] “Manajemen pemasaran sebagai suatu seni dan
ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul.”
Kotler
dan AB Susanto (2000) memberikan definisi pemasaran adalah[5] “Suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.”
Sehingga secara umum pemasaran dapat
diartikan sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu
yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan
kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
2.
Konsep
Pemasaran
Konsep
pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an. Sebagai ganti filosofi “buat
dan jual” yang berpusat pada produk, bergeser ke filosofi “pahami dan tanggapi”
yang berpusat pada konsumen. Filosofi “buat dan jual” bertitik tolak bahwa
konsumen akan membeli seluruh barang yang diproduksi oleh perusahaan, namun
kelemahan dari filosofi ini adalah seringkali produk yang dibuat perusahaan
tidak teresap oleh pasar. Sementara filosofi “pahami dan tanggapi” bertitik
tolak bahwa pembuatan suatu produk haruslah berdasarkan apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan dari konsumen, sehingga produk yang dibuat benar-benar
yang menjadi kebutuhan konsumen.
Konsep
pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan
para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep inti dari kegiatan pemasaran ialah:[6]
a.
Kebutuhan, keinginan dan permintaan
Konsep
paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Manusia
mempunyai kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan secara umum terbagi atas kebutuhan
primer, sekunder dan tersier. Semua kebutuhan ini tidak diciptakan oleh
pemasar, semuanya merupakan bagian mendasar manusia.
Keinginan
adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian
individual. Manusia mempunyai keinginan yang nyaris tanpa batas, tetapi sumber
daya yang dimilikinya terbatas. Jadi, mereka ingin memilih produk yang memberi
nilai dan kepuasan paling tinggi untuk sumber daya yang mereka miliki.
Permintaan
adalah keinginan menusia yang didukung oleh daya beli. Keinginan dapat berubah
menjadi permintaan bilamana disertai dengan daya beli. Konsumen memandang
produk sebagai kumpulan manfaat dan memilih produk yang memberikan kumpulan
terbaik untuk uang yang mereka keluarkan. Setiap orang dapat memiliki banyak
keinginan, namun tidak semua keinginan tersebut menjadi suatu permintaan
apabila tidak disertai dengan daya beli atas keinginan tersebut.
b.
Produk (jasa dan barang)
Manusia
memuaskan kebutuhan dan keinginan dengan produk. Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Istilah produk
mencakup barang fisik, jasa, dan berbagai sarana lain yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan harus mampu menciptakan suatu
produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta yang mampu
memberikan kepuasan paling tinggi terhadap konsumen. Produk yang berkualitas tinggi
akan mampu memberikan kepuasan lebih tinggi kepada konsumen.
c.
Nilai, biaya dan kepuasan
Setelah
mengetahui keinginan dan kebutuhan akan barang dan jasa, konsumen akan
dihadapkan pada jajaran produk dan jasa yang beraneka ragam. Kepuasan pelanggan
berkaitan erat dengan nilai kegunaan. Nilai kegunaan mempunyai dampak langsung
pada prestasi produk dan kepuasan pelanggan. Nilai dapat didefinisikan sebagai
perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta
menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut. Sementara
kepuasan pelanggan adalah apa yang didapat oleh konsumen dibandingkan dengan
persepsi konsumen atas produk tersebut.
d.
Pertukaran, transaksi dan hubungan
Pemasaran
terjadi ketika orang memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan lewat
pertukaran. Pertukaran di sini dapat bermakna pertukaran manfaat produk yang
dimiliki perusahaan kepada konsumen.
Supaya
muncul suatu potensial pertukaran, lima persyaratan berikut harus dipenuhi:
1)
Sekurang-kurangnya ada dua pihak yang
melakukan pertukaran.
2)
Masing-masing pihak memiliki sesuatu
produk yang bernilai untuk ditukarkan dengan pihak lain.
3)
Masing-masing pihak mampu berkomunikasi
dan menyerahkan sesuatu.
4)
Masing-masing pihak bebas untuk menerima
atau menolak tawaran untuk melakukan pertukaran.
5)
Masing-masing pihak yakin bertransaksi
merupakan cara yang tepat dan diinginkan.
e.
Pasar
Konsep
pertukaran mengarah ke konsep suatu pasar. Ukuran suatu pasar tergantung pada
jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk terlibat
dalam pertukaran dan bersedia menawarkan sumber daya. Untuk mencapai pasar
sasaran, ada tiga jenis saluran pemasaran yang dapat digunakan, yaitu saluran
komunikasi, saluran distribusi dan saluran jasa.
f.
Pemasaran, pemasar dan prospek
Pemasaran
berarti mengolah pasar untuk menghasilkan pertukaran dengan tujuan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah pihak yang memasarkan atau
menawarkan manfaat suatu produk kepada pihak lain yang menjadi pasar sasaran
dari produk tersebut. Sementara prospek adalah pihak yang merupakan target
pasar potensial dari produk yang ditawarkan oleh pemasar.
Bagi perusahaan kegiatan pemasaran
merupakan suatu hal yang pokok dalam mencapai tujuan karena kegiatan pemasaran
diarahkan untuk menciptakan pertukaran yang memungkinkan perusahaan memperoleh
laba. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus dapat menganalisa
faktor permintaan yang mempengaruhi penjualan. Secara garis besar, faktor
permintaan terdiri dari faktor yang tidak dapat dikendalikan dan faktor yang
dapat dikendalikan. Rangkaian faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan
pada saat tertentu sering dikenal sebagai marketing
mix atau bauran pemasaran dalam ilmu pemasaran modern.
3.
Bauran
Pemasaran (Marketing Mix)
Konsep
pemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan
yaitu yang lebih dikenal dengan marketing
mix (bauran pemasaran). Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran
faktor yang dapat dikendalikan -product,
price, promotions, place- yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar
sasaran.[7]
Berikut
ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-masing unsur dari bauran
pemasaran.
a.
Product
(Produk)
Keputusan-keputusan
tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran produk secara fisik bagi
produk barang, merek yang akan ditawarkan atau ditempelkan pada produk tersebut
(brand), fitur yang ditawarkan di dalam produk tersebut, pembungkus, garansi,
dan servis sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah
menganalisa kebutuhan dari keinginan pasarnya yang didapat salah satunya dengan
riset pasar. Jika masalah ini telah diselesaikan, maka keputusan selanjutnya
mengenai harga, distribusi dan promosi dapat diambil.
b.
Price
(Harga)
Pada
setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat menentukan
harga pokok dan harga jual suatu produk. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan,
harga yang ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan pasar.
c.
Promotions
(Promosi)
Promosi
merupakan komponen yang dipakai untuk memberi tahukan dan mempengaruhi pasar
bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang
diproduksi oleh perusahaan tersebut.promosi disini terkait dengan besarnya
biaya promosi dan kegiatan promosi yang akan dilakukan. Adapun kegiatan yang
termasuk dalam aktivitas promoi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas. Tujuan yang
diharapkan dari promosi adalah konsumen dapat mengetahui tentang produk
tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut.
d.
Place
(Tempat)
Yang
perlu diperhatikan dari keputusan mengenai tempat, yaitu:
1)
Sistem transportasi perusahaan.
2)
Sistem penyimpanan.
3)
Pemilihan saluran distribusi.
Termasuk dalam sistem
transportasi antara lain, keputusan tentang pemilihan alat transportasi,
penentuan jadwal pengiriman, rute yang harus ditempuh dan seterusnya. Dalam
sistem penyimpanan, harus menentukan letak gudang baik untuk menyimpan bahan
baku maupun lokasi untuk menyimpan barang jadi, jenis peralatan yang digunakan
untuk mengenai material maupun peralatan lainnya. Sedangkan pemilihan saluran
distribusi, menyangkut keputusan tentang penggunaan penyalur (pedagang besar,
pengecer, agen, makelar) dan bagaimana menjalin kerja sama yang baik dengan
para penyalur.
C.
SISTEM
DAN LINGKUNGAN PEMASARAN
1.
Sistem
Pemasaran
Sistem adalah sekelompok item atau
bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam
membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi, dapat diartikan sistem pemasaran adalah
kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide dan
faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Faktor-faktor dalam sistem pemasaran, yaitu:
a.
Organisasi yang
melakukan tugas pemasaran.
b.
Sesuatu yang
dipasarkan.
c.
Pasar yang
dituju.
d.
Para perantara
yang membantu pertukaran.
e.
Faktor-faktor
lingkungan.
Macam–macam sistem pemasaran:
a.
Sistem
pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir,
dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuannya:
1)
Mengendalikan
perilaku saluran.
2)
Mencegah
perselisihan antara anggota saluran.
b.
Sistem
pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu
kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan
peluang pemasaran yang muncul.
c.
Sistem
pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya
pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan,
kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.[8]
Terdapat empat jalur dalam pemasaran sederhana :
1)
Perusahaan
memberi barang dan jasa ke pasar.
2)
Komunikasi
ke pasar.
3)
Pasar
memberi uang ke perusahaan.
4)
Pasar
memberi informasi ke perusahaan.
2.
Lingkungan Pemasaran
Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari
pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.[9]
Lingkungan
pemasaran merupakan komponen kekuatan-kekuatan di luar aspek pemasaran yang
dapat mempengaruhi kemampuan manajemen dalam membangun dan memelihara hubungan
dengan pelanggan yang terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal
(mikro & makro).[10]
a.
Lingkungan Internal
(Lingkungan Dalam)
Lingkungan
internal adalah kegiatan–kegiatan di dalam perusahaan yang dapat dikendalikan
oleh perusahaan. Lingkungan internal dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Lingkungan internal
pemasaran; sering disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix), yaitu terdiri dari
:
a)
Perencanaan produk (product)
b)
Penetapan harga (price)
c) Promosi (promotion)
d) Saluran
distribusi (place)
2) Lingkungan internal
non-pemasaran; adalah segala kegiatan fugsional atau operational
perusahaan (selain kegiatan pemasaran). Meskipun non-pemasaran, tetapi
faktor ini berpengaruh besar terhadap proses pemasaran. Faktor ini adalah
bagian dalam perusahaan diantaranya yaitu :
a)
Manajemen puncak; menentukan misi, sasaran, strategi
umum, dan kebijakan perusahaan. Rencana pemasaran tidak boleh menyimpang dan
rencana pemasaran tersebut harus disetujui oleh manajemen puncak (top
managemen).
b)
Bagian keuangan; di sini bagian keuangan harus
berusaha memikirkan cara mencari dan menggunakan dana untuk rancana pemasaran.
c)
Bagian pembelian; berusahan mencari atau memikirkan
cara untuk mendapatkan pasokan dan bahan baku.
d)
Bagian manufaktur; bagian ini bertugas bertanggung
jawab dengan hasil yang diproduksi dengan mutu dan jumlah yang sesuai rencana.
e)
Bagian akunting; bagian ini mengukur seberapa
besar produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan sasaran.
b.
Lingkungan eksternal
Lingkungan
eksternal adalah faktor–faktor tidak langsung yang berada di luar kekuasaan
atau kendali pasar. Faktor tersebut membuat pemasar atau perusahaan untuk
menyesuaikan dengan lingkungan dalam hal mempertahankan produk atau mencari
solusi agar konsumen menjadi loyal terhadap produk perusahaan. Lingkungan
eksternal dibagi menjadi 2 ( dua ), yaitu:
1)
Lingkungan Mikro; terdiri dari
para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu:
a)
Perusahaan; ketika
merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan kelompok
perusahaan yang lain, seperti: manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan,
pembelian, manufaktur dan akunting.
b)
Pemasok (suplier); para pemasok
adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan
jasatertentu.
c)
Perantara Pemasaran
(Marketing Intermediaries); adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan
itu dalam promosi, penjualan dan distribusi barang-barangnya kepada para
pembeli terakhir.
d)
Konsumen; adalah objek
utama yang harus selalu diperhatikan, keberhasilan meningkatkan jumlah barang
yang dijual ditentukan oleh konsumen. Hubungan baik dengan konsumen menciptakan
pasar sasaran yang membeli produk yang dihasilkan. Konsumen dapat memperlancar
dan menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.
e)
Para pesaing (Competitors); Jarang
sekali suatu organisasi hanya sendirian dalam usahanya melayani sekelompok
pasar pelanggan. Usahanya untuk membangun sistem yang efisien guna melayani
pasar itu disaingi oleh usaha serupa dari pihak lain. Sistem pemasaran
perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing
ini perlu diidentifikasi, dimonitor, dan dikalahkan untuk memperoleh dan
mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan. Lingkungan
persaingan itu bukan hanya terdiri dari perusahaan lain, tetapi juga hal-hal
yang lebih mendasar. Cara terbaik bagi perusahaan untuk menguasai atau
memenangkan persaingan itu adalah dengan mengambil sudut pandang pelanggan.
f)
Masyarakat umum; Masyarakat
umum dapat memperlancar dan menghambat kemampuan organisasi untuk mencapai
sasarannya. Masyarakat umum menjadi sangat penting bagi perusahaan, karena
masyarakat umum akan memberikan dampak kemampuan organisasi perusahaan dalam
mencapai sasarannya.
2)
Lingkungan Makro; adalah
tempat di mana perusahaan harus memulai pencariannya atas peluang dan
kemungkinan ancaman. Lingkungan ini terdiri semua pihak dan kekuatan yang
mempengaruhi operasi dan prestasi perusahaan. Lingkungan makro perusahaan terdiri
dari enam kekuatan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan
budaya. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat
kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan
mikro perusahaan, yaitu:
a)
Lingkungan Kependudukan
Kekuatan
lingkungan yang pertama dimonitor adalah kependudukan karena orang banyak yang
membentuk pasar. Perkembangan kependudukan dari waktu kewaktu yang terus
meningkat dapat merupakan suatu peluang, sekaligus menjadi ancaman bagi sebuah
usaha. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan pertumbuhan permintaan terhadap
barang-barang yang dibutuhkan.
Lingkungan
demografi memperlihatkan pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi, perusahaan
distribusi, umur, etnis, dan pendidikan, jenis rumah tangga baru, pergeseran
populasi secara geografi, dan perpecahan dari pasar masal menjadi pasar-pasar
mikro.
b)
Lingkungan Ekonomi
Pasar
membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Daya beli keseluruhan
merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, tabungan dan kredit yang tersedia. Lingkungan
ekonomi memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan pendapatan riil,
tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan pola
pengeluaran konsumen.
c)
Lingkungan Fisik
Kondisi
lingkungan fisik sangat berpengaruh bagi suatu usaha yang akan menjalankan
bisnisnya. Lingkungan fisik biasanya dikaitkan dengan kondisi lingkungan alam
disekitar usaha serta infrastruktur yang tersedia. Pasar harus menyadari akan
peluang dan tantangan yang timbul akibat kekurangan bahan baku, biaya energi
yang meningkat, tingkat polusi yang meningkat dan peran pemerintah yang berubah
dalam perlindungan lingkungan.
d)
Lingkungan Teknologi
Setiap
teknologi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong lajunya perkembangan
usaha tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditentukan oleh seberapa banyak
teknologi yang telah ditemukan. Teknologi merupakan peluang pembaharuan yang
tidak terbatas, teknologi meningkatkan metode pengolahan yang lebih sempurna
tetapi untuk jenis produk yang sifatnya khas, teknologi bukan merupakan faktor
penunjang dan pendukung yang utama tetapi cara tradisional juga perlu tetap
dipertahankan untuk menjamin keaslian/kealamianya.
e)
Lingkungan Politik/Hukum
Keputusan-keputusan
pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan perundang-undangan yang berlaku
dan sikap pemerintah yang mempengaruhi dan membatasi gerak usaha perusahaan.
Lingkungan ini terbentuk oleh hukum-hukum, lembaga pemerintah, dan kelompok
penentang yang mempengaruhi dan membatasi gerak-gerik berbagai organisasi dan
individu dalam masyarakat.
f)
Lingkungan Sosial/Budaya
Pengaruh
membeli juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada setiap orang
dan langsung ditiru oleh pihak lain. Kehadiran suatu produk dalam masyarakat
serta diterima atau tindakannya yang baru sangat dipengaruhi oleh kultur
masyarakat setempat. Lingkungan budaya juga dapat menciptakan peluang yang
sangat besar bagi sebuah perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan:
1.
Pemasaran hendaknya memberi sumbangan
pada perluasan dan pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran haruslah
merupakan sarana dari organisasi-organisasi untuk mengetahui kebutuhan manusia
yang tak terpenuhi, barulah menjadi peluang usaha, menciptakan pemenuhan
kabutuhan yang digunakan itu sendiri.
2.
Konsep inti dari kegiatan pemasaran ialah: kebutuhan,
keinginan dan permintaan; produk; nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran,
transaksi dan hubungan; pasar; pemasaran, pemasar dan prospek.
3.
Sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran
barang, jasa, ide dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh
dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
4.
Lingkungan pemasaran merupakan komponen
kekuatan-kekuatan di luar aspek pemasaran yang dapat mempengaruhi kemampuan
manajemen dalam membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan yang terdiri
dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal (mikro & makro).
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur
Rianto. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Bank
Syariah. Bandung: Alfabeta.
Kotler, Philip
dan AB Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran
di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, Philip
dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip.
2000. Marketing Management. New
Jersey: Prentice Hall.
http://akademik-marketing.blogspot.co.id/2012/10/lingkungan-pemasaran-eva-nopiani.html, diakses pada 05/03/2016, pukul 16.05 WIB.
http://menarailmuku.blogspot.co.id/2012/10/peranan-pemasaran-dalam-perekonomian.html, diakses pada 05/03/2016, pukul 14.50 WIB.
http://mycopypast.blogspot.co.id/2009/07/sistem-pemasaran.html, diakses pada 05/03/2016, pukul 15.43 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_Pemasaran, diakses pada 05/03/2016, pukul 15.50 WIB.
[1]http://menarailmuku.blogspot.co.id/2012/10/peranan-pemasaran-dalam-perekonomian.html, diakses pada 05/03/2016, pukul
14.50 WIB.
[2]
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 6.
[3]
Philip Kotler, Marketing Management, (New Jersey: Prentice Hall, 2000), hlm. 8.
[4] Ibid, hlm. 8.
[5] Philip Kotler dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia,
(Jakarta: Salemba Empat, 2000), hlm. 7.
[6] Philip Kotler dan Kevin Lane
Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:
Indeks, 2007), hlm. 7.
[7] Philip Kotler, Marketing Management, hlm. 15.
[8] http://mycopypast.blogspot.co.id/2009/07/sistem-pemasaran.html, diakses pada 05/03/2016, pukul
15.43 WIB.
[9]
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_Pemasaran,
diakses pada 05/03/2016, pukul 15.50 WIB.
[10]http://akademik-marketing.blogspot.co.id/2012/10/lingkungan-pemasaran-eva-nopiani.html, diakses pada 05/03/2016, pukul
16.05 WIB.